Pada bulan Januari 2020 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,99. Dari 6 kota IHK Jawa Tengah, 4 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,34 persen dengan IHK sebesar 104,17; Kota Purwokerto sebesar 0,32 persen dengan IHK sebesar 103,23; Kota Surakarta sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 103,33; Kota Semarang sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 104,41 persen. Deflasi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 102,47 dan Kota Kudus sebesar 0,01 persen dengan IHK 103,37.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,64 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,37 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen; kelompok rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 0,26 persen; kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,16 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11 persen. Kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok pendidikan sebesar 3,78 persen; kelompok transportasi sebesar 1,12 persen dankelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya mengalami perubahan indeks yang sangat kecil/ relatif stabil (0,00 persen).Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Januari 2020 adalah kenaikan harga cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, mobil dan bawang putih. Penahan laju inflasi adalah turunnya harga sekolah menengah atas, bensin, telur ayam ras, tarif kereta api dan angkutan udara.Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2020 sebesar 0,09 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2020 terhadap Januari 2019) sebesar 2,81persen